♪ ♫
If I met you,
would tears rise up?
The foolish me wouldn’t be able to say anything...
Tell me, “Merry Merry Christmas, hi, how have you been?”
When the snow falls, would my bruised heart get covered whitely..?
The foolish me wouldn’t be able to say anything...
Tell me, “Merry Merry Christmas, hi, how have you been?”
When the snow falls, would my bruised heart get covered whitely..?
EXO – First Snow
♪ ♫
Aku
melangkahkan kakiku keluar dari Kona Beans dengan enggan, siang ini suhu dingin
sekali, kurapatkan mantelku lalu melilitkan syal tebalku sampai hampir menutupi
setengah wajahku. Hari ini aku memutuskan tidak membawa mobilku, aku ingin
menikmati suasana natal yang semakin terasa di kota Seoul. Pohon-pohon yang
dihiasi lampu dan pernak-pernik natal, mistletoe, patung-patung santa, indah
sekali.
Aku
menyusuri jalan yang sudah lama tidak pernah kulewati, hampir setahun kurasa.
Di tengah perjalanan kurasakan sesuatu yang dingin menyentuh kepalaku. Aku
menengadah keatas, butiran-butiran putih mulai berjatuhan dari langit, salju
pertama musim ini.
On this afternoon as
the first snow is falling
If only I could call you, I’d be so happy
If only I could call you, I’d be so happy
“Yobose..”
“Oppa, odisseo??” suara
nyaring diseberang sana terdengar detik pertama aku mengangkat teleponku.
“Aku di studio, sedang
latihan, wae.?” Tanyaku.
“Ah, Oppa belum meliha
salju?” tanyanya antusias, “Salju pertama musim ini..”
“Ya, Shin EunGi, kau
meneleponku hanya untuk menanyakan ini?!”
Dia terkikik disana,
“Haaaahh, padahal aku ingin sekali melihatnya bersamam Oppa.. Bukankah itu
romantis?”
“Kau ini..”
“Oppa.. bogoshipda..!”
ucapnya hampir berteriak sepertinya, “Setelah latihan nanti bisakah kau ke
apartemenku?”
“Hmm, mianhae EunGi-ya,
jadwalku penuh hari ini..” ucapku, memang di akhir tahun seperti ini jadwalku
selalu padat.
“Hmm, keurae..”
suaranya terdengar lemah. “Bye Oppa, take care, saranghae..” ucapnya lagi lalu
memutuskan hubungan telepon kami. Sebenarnya aku junga rindu padanya, tapi
kesibukanku belakangan ini membuatku tidak sempat menemuinya.
A year has already
passed but I’m still not over you
So I talk to myself, “I’m lonely”
So I talk to myself, “I’m lonely”
Aku
menarik napasku dalam, sepenggal kenangan itu muncul begitu saja. Sudah setahun
berlalu, tapi aku masih belum bisa melupakannya.
Kurasakan
butiran-butiran salju mendarat di telapak tanganku, dingin.. Seperti rasa
dingin yang sepanjang tahun ini kurasakan semenjak EunGi menghilang dari
pandanganku.
“Sseulsseulhae...”
Setelah
puas menikmati salju aku kembali melanjutkan perjalananku.
*
“Sungmin-ah,
kenapa kau lama sekali?” tegur Kangin begitu aku memasuki studio, untuk ke
sekian kalinya aku terlambat latihan, mereka sudah latihan duluan di situ.
“Mianhae
Hyung,” jawabku memamerkan senyumku berlebihan.
“Jangan
beraegyeo, kau menjijikkan..” ucapnya membuatku mau tak mau tertawa terbahak.
Aku
mengganti bajuku lalu ikut berlatih dengan mereka. Latihan ini untuk
performence kami besok, di salah satu acara di malam Natal nanti. Setelah
beberapa jam berlatih kami memutuskan untuk beristirahat.
Sementara
para member sibuk bercengkerama, aku memilih duduk di sudut ruangan. Bersandar
di dinding kaca studio sambil memejamkan mataku. Entah kenapa belakangan ini
aku lebih suka menyendiri.
“Hyung,”
sapa Kyuhyun yang tiba-tiba sudah berbaring disampingku.
“Wae?”
aku melihatnya sekilas lalu menutup mataku lagi.
“Apa
kau sudah dengar...” Kyuhyun diam sebentar, “Hyojun bilang EunGi sudah kembali
ke Seoul..”
Seketika
perasaan aneh itu menjalari seluruh tubuhku. Aku senang, ya, tentu saja aku
sangat senang mendengarnya sudah kembali ke Seoul. Tapi...
“Kau
akan menemuinya kan Hyung?” tanya Kyuhyun.
“Setelah
semua yang kulakukan dulu, apa menurutmu dia masih mau melihatku..?” tanyaku,
lebih kepada diriku sebenarnya. Setelah aku menyakitinya, apa mungkin dia masih
mau menemuiku..
“Tidak
ada salahnya mencoba Hyung,” ucap Kyuhyun, “Memang penyesalan selalu datang
belakangan ya..” tambahnya.
Aku
mengangguk lemah, “Sendainya dulu aku mengakuinya, seandainya dulu aku
memberikan waktuku sedikit saja untuknya, mungkin sekarang akan berbeda
keadaannya..”
“Tapi
kau tidak bisa memutar waktu untuk kembali ke masa dulu kan Hyung? Karena itu
kau harus memperbaikinya sekarang..” saran Kyuhyun, yang entah kenapa sedikit
bijak hari ini, lalu dia bangun dan meninggalkanku.
(Turn back the
clock) if only I could go back one year
(Turn back my heart) would we be different now?
Yeah, it’s a stupid thought, but still, what if...
(Turn back my heart) would we be different now?
Yeah, it’s a stupid thought, but still, what if...
“Sungmin Oppa..!!”
Aku langsung mencari
sumber suara cempreng yang baru saja memanggil namaku, suara ini sangat
familiar. Benar saja, EunGi, si pemilik suara cempreng itu berdiri di lobby
gedung KBS, tempat Super Junior perform malam Natal ini, dia menatapku sebal.
“Kenapa kau bisa ada
disini?” tanyaku panik, melihat ke sekeliling kami, aku takut kalau sampai ada
yang melihat kami.
Dia mendecak sebal,
“Hampir satu bulan kita tidak bertemu, dan sekarang Oppa bertanya kenapa aku
bisa ada disini?!!”
“EunGi-ya, kau tau aku
sangat sibuk bela..”
“Bogshippeo..”
potongnya, matanya memerah, dia menggigit bibirnya, aku tau dia sedang menahan
tangisnya.
Aku menggenggam
tangannya, hampir saja menariknya ke dalam pelukanku saat tiba-tiba beberapa
ELF masuk dan langsung berjalan mendekati kami.
“Sungmin Oppa, siapa
dia?” tanya salah satu dari mereka.
“Oppa, apa dia
yeojachingumu?” tanya yang lain.
“Jinca Oppa?!”
“Jeongmal??!!”
“Maldo andwae, Sungmin
Oppa kan tidak punya yeojachingu.. Ya kan Oppa? Yeojachingu Sungmin Oppa adalah
ELF, benarkan?”
Aku melepaskan
genggaman tanganku dari EunGi, lalu memaksakan diriku untuk tertawa. “Keurae,”
jawabku, “Yeojachinguku adalah ELF..”
“Jadi dia siapa Oppa?”
tanya salah satu dari mereka lagi, menatap EunGi tidak suka.
“Dia temanku,” jawabku
berbohong,“Kami sudah lama tidak bertemu, kebetulan sekali bertemu
disini..”sambungku. Yeoja-yeoja itu diam, memandangi EunGi tak percaya.
“Ah, jweisonghamnida,”
ucap EunGi sedikit membungkuk,, “Kurasa aku mengganggu kalian, maaf.. Aku
deluan Sungmin-ssi..”sambungnya lagi lalu berjalan hampir berlari meninggalkan
kami, aku tau dia pasti menangis sekarang.
I’m sorry I didn’t
treat you well
That Christmas I was only filled with regrets
That Christmas I was only filled with regrets
Selesai perform, aku
langsung menghubungi EunGi, dia tidak mengankat teleponnya, mungkin dia sudah
tidur. Akhirnya kuputuskan untuk mengirim pesan padanya,
Mianhae, EunGi-ya, aku terpaksa
berbohong tadi.
Jeongmal mianhae..
Tak berapa lama EunGi
membalas pesanku, aku langsung
menghubunginya lagi.
“Ada apa Oppa?”
tanyanya begitu mengankat teleponku, suaranya sedikit berbeda.
“Kau tidak apa-apa?”
tanyaku.
“Eoh, nan gwaenchana..”
jawabnya.
“Kau belum tidur?”
tanyaku tak penting.
“Ini aku mau tidur
Oppa,” jawabnya.
“Besok malam.. aku ke
apartemenmu ya..”
“Gwaenchana Oppa, aku
tau kau sangat sibuk, jangan memaksakan diri..”
“Bogoshipposeo
EunGi-ya,” ucapku, “Aku ingin menghabiskan natal besok bersamamu..”
“Jeongmal?” tanyanya.
“Eoh,” jawabku.
“Keurae, aku akan
menunggumu di taman besok, lagipula ada yang ingin kubilang Oppa..” suaranya
terdengar bersemangat lagi.
“Hmm, aku tau, pasti
kau ingin bilang kalau kau mencintaiku kan..?” godaku.
Dia terkikik geli,
“Dasar narsis,” ejeknya.
Kami berbicara cukup
lama sebelum akhirnya memutuskan sambungan telepon.
*
“Yoboseyo, EunGi-ya,
mianhae, aku tidak bisa datang malam ini..”
“Tapi kau bilang..”
“Mianhae EunGi-ya,
ternyata ada acara dari SM, selesainya pasti lama, aku janji akan menemuimu besok..”
“Tapi besok..”
“EunGi aku tutup
teleponnya dulu ya, sepertinya kami dipanggil, bye..” aku memutuskan sambungan
telepon kami, begitu mendengar nama Super Junior disebut oleh MC.
“Itu barusan EunGi
Hyung?” tanya Kyuhyun saat kami bersampingan jalan menuju panggung.
“Eoh,” aku mengangguk.
“Apa tidak apa aku
membatalkan janjimu?” tanyanya, “Kurasa nanti kau bisa permisi pulang deluan
Hyung..”
“Tidak apa Kyu,”
jawabku, “Besok aku akan menemuinya, dia pasti mengerti..”
“Tapi besok..”
Aku tidak sempat mendengar
ucapan Kyuhyun karena musik lagu kami yang sudah dimainkan. Aku langsung
mengambil posisiku di panggung.
Oppa, mianhae, aku tidak bisa menemuimu pagi
ini. Sebenarnya pagi ini aku harus berangkat ke luar negeri.
Maafkan aku juga karena tidak bisa mengerti
jadwalmu yang padat. Terimakasih selama ini sudah meluangkan waktumu untukku.
Aku janji tidak akan mengganggumu lagi. Ah iya, aku menitipkan hadiah natalku
untukmu pada Hyojun, jangan lupa mengambilnya, nanti dia bisa menghabiskan
semuanya, hehe. :D
Take care, saranghae..
I walked alone on a
street filled with lights, everyone looks happy
I used to think you would always be there like air
But I foolishly let you go, I’m so sorry
I used to think you would always be there like air
But I foolishly let you go, I’m so sorry
Setelah
perform aku memutuskan untuk langsung kembali ke dorm. Dan lagi-lagi aku
memilih untuk berjalan kaki. Ini tanggal 24 Desember, malam Natal, pasti sangat
indah di jalan..
Salju
kembali turun menemaniku menikmati malam ini. Di sekelilingku banyak sekali
pasangan yang sedang bergandengan, mereka semua tampak bahagia. Seandainya kau ada disini, aku pasti sangat
bahagia seperti mereka..
(Such a typical
story) After time passed, the fact that you’re so precious
(It always passes by) Why didn’t I know back then?
I want to tell you that it’s different now
(It always passes by) Why didn’t I know back then?
I want to tell you that it’s different now
Tanpa
sadar kakiku membawaku sampai di taman dekat apartemen EunGi dulu. Aku
menduduki salah satu bangku yang dulu sering kami tempati. Mungkin malam itu,
setelah aku tidak mengakuinya di depan para ELF, dia menangis disini. Mianhae EunGi-ya, jeongmal bogoshipposeo..
Dadaku
terasa sangat sesak, tanpa bisa kucegah air mataku mendesak keluar. Mungkin
begini rasa sakit yang dirasakannya dulu. Seluruh tubuhku sakit saat
mengingatnya, sakit saat menyadari dia tidak ada disisiku lagi..
Is it tears or is it
because of the snow?
That Christmas, I kept seeing you get farther away
That Christmas, I kept seeing you get farther away
*
“Kalian
siap-siap, 15 menit lagi kita tampil,” seru Kangin hampir berteriak pada kami
semua yang memang sedang bersiap-siap di ruang ganti. “Dimana Kyuhyun?”
tanyanya.
“Dia
keluar sebentar, ada Hyojun diluar sepertinya..” jawab Eunhyuk.
“Ck,
anak itu, sempat-sempatnya berpacaran..” repet Kangin.
“Yaaa,
Hyung! Mereka itu tidak berpacaran, Hyojun itu gadisku..” protes Donghae,
padahal dia masih sibuk di make-up, tapi Kangin sudah pergi masa bodo dengannya.
“Sungmin
Hyuung..” panggil Kyuhyun yang tiba-tiba sudah muncul di pintu, dia seperti
habis berlari.
“Wae?”
tanyaku bingung, “Kau darimana?”
“Ini..”
ucapnya tak menjawab pertanyaanku, malah memberikanku sebuah kotak.
“Kau
memberikanku hadiah natal..?” tanyaku tak percaya, sedikit geli sebenarnya.
“Aish,
babo, buka kotaknya..” repetnya.
Aku
membuka kotak itu, didalamnya terdapat cookies-cookies berbentuk hiasan natal,
ada pohon natal, gingerbread man, dan yang paling menarik perhatianku sebuah
kartu kecil yang terdapat tulisan tangan yang sangat ku kenal..
Kau
berjanji akan menghabiskan hari Natal denganku kan Oppa?
Aku
menunggu..
Jantungku
berdetak kencang saat membacanya, ini tulisan EunGi, dan cookies ini sama
dengan hadiah natal EunGi yang dititipkannya pada Hyojun setahun yang lalu.
“Kyu,
kau darimana saja?!” repet Kangin yang baru datang lagi, “Ayo kita harus
kebelakang panggung seka..”
“Hyung,
mianhae, aku harus pergi sekarang,” potongku cepat, semua member menatapku tak
percaya.
“Kau
mau mati hah?” seru Kangin dan Heechul bersamaan.
“Mianhae
Hyung,” ucapku lagi beranjak pergi.
“Ya,
Sungmin-ah, kau mau kemana?! Ya, inma, kembali kau..! Kau mau kubunuh
haaahhh..?!!”
“Mianhae
Hyung..!!!!” teriaku kuat, lalu berlari kencang-kencang meninggalkan tempat
itu.
Aku
tidak peduli yang lain, aku hanya ingin bertemu EunGi sekarang, tanpa sadar air
mataku kembali keluar. Aku berlari sekencang-kencangnya ke taman itu..
It’s so strange,
just thinking of you makes tears fall
I want to go back to you
I can do anything
Even if all of my life till now disappears..
I want to go back to you
I can do anything
Even if all of my life till now disappears..
Dan
akhirnya aku melihatnya lagi..
Yeoja
itu sedang duduk di bangku yang semalam kutempati, yang setahun lalu kami
tempati bersama. Aku terdiam sebentar memandanginya, menikmati jantungku yang
berdetak cepat sambil berusaha menghentikan air mataku yang dengan tidak tau
malunya terus keluar.
Aku
berjalan selangkah mendekatinya, dia berhenti memandangi salju dan langsung
berdiri, mengarahkan pandangannya padaku. Seketika lidahku kelu, tidak ada
kata-kata yang keluar dari mulutku..
If I met you, would
tears rise up?
The foolish me wouldn’t be able to say anything
Tell me, “Merry Merry Christmas, hi, how have you been?”
When the snow falls, would my bruised heart get covered whitely?
The foolish me wouldn’t be able to say anything
Tell me, “Merry Merry Christmas, hi, how have you been?”
When the snow falls, would my bruised heart get covered whitely?
“Merry
Christmas..” ucapnya sambil tersenyum padaku, “Anyeong, jal jinaeneungeoji..?”
Aku
berlari dan langsung menariknya ke pelukanku, memeluknya seerat yang kubisa.
Dia membalas pelukanku tak kalah erat.
“Bogoshippeo..”
bisiknya ditengah isak tangisnya.
“Nado
bogoshippeo,” jawabku, “Jeongmal bogoshippeo..”
Dia
melepas pelukanku, “Gomawo, tidak membiarkanku menunggumu sampai membeku
seperti tahun lalu..” ucapnya bercanda, berusaha tertawa, “Kupikir Oppa tidak
akan datang tadi..”
“Mianhae
EunGi-ya..” ucapku, “Mianhae.. Jeongmal mianhae.. Mianhae.. Aku tidak akan
membuatmu menunggu lagi, aku tidak akan menyakitimu lagi, dorawa..”
“Oppa..
itu berarti aku boleh mengganggumu lagi?” tanyanya setengah tertawa, tawa yang
sangat kurindukan.
Tanpa
berpikir apa-apa lagi, aku langsung menciumnya.
“Oppa!”
pekiknya terkejut, lalu mundur menjauh, lalu dengan polos memegang bibirnya,
“My first kiss..”
Perlahan
aku maju mendekatinya, dia mundur lagi, aku berjalan mendekatinya lagi, dia
mundur lagi sampai akhirnya terduduk di bangku taman. Aku mendekatkan wajahku
perlahan, “Merry Christmas..” bisikku lalu menciumnya dengan lembut.
** FIN **
No comments:
Post a Comment